Selamat ulang tahun ITB ! Terima kasih atas pengajaranmu.
23.49Aku bertanya : Apakah gunanya pendidikan Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing Di tengah kenyataan persoalanya?? Apakah gunanya pe...
23.49
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalanya??
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibukota
Kikuk pulang ke daerahnya??
Apakah gunanya seseorang
Belajar filsafat,teknologi,ilmu kedokteran,atau apa saja.
Ketika ia pulang ke daerahnya,lalu berkata :
“disini aku merasa asing dan sepi”
- Penggalan Puisi WS Rendra, Seonggok Jagung
Selamat ulang tahun ITB!
Diumurmu yang ke 57 ini, kamu masih bertahan dengan Misimu yang begitu mulia. Misimu untuk menciptakan, berbagi, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. Dalam pidato Pak Kadarsjah suryadi, beliau menuturkan bahwa seharusnya ITB lebih banyak berkontribusi secara langsung terhadap pemberdayaan masyarakat. Semangat entrepreneurial university yang didengung-dengungkan pun adalah untuk menyelesaikan permasalahan riil yang ada di masyarakat, sungguh mulia misimu.
Terima kasih sudah mengajarkan kami banyak hal.
Terima kasih mengajarkan kami dalam memberikan perlakuan dalam menghadapi masyarakat sekitar kampus.
PKL ganesa dan dayang sumbi misalnya, Kita semua tahu bahwa urbanisasi adalah suatu kepastian dengan adanya ketimpangan antara kota besar dan daerah lainnya, akhirnya banyak orang Bandung yang harus bertahan, atau orang dari luar bandung yang datang mengadu nasib ke kota Bandung dan membuka lapak yang disebut oleh bapak-bapak kami sebagai "lapak parasit" PKL.
caramu sungguh hebat mengajarkan kami mahasiswa untuk menjadi "pelopor pembangunan". Kamu memperlihatkan kepada kami bagaimana hebatnya caramu mematikan usaha di dayang sumbi dengan tetap menutup gerbang belakang walaupun pembangunan telah usai. Alih-alih memberi tahu kami tujuan sebenarnya, kamu tetap berputar-putar dalam alasan bahwa akan ada penurunan tanah kalau diberikan beban berlebihan, tapi kok tak kunjung ada perbaikan di tunnel ? atau alasan lain bahwa ada proyek, proyek apa lagi ? ah aku lupa bahwa proyek di kampus kita semuanya pun bermasalah, padahal kampus kita adalah kampus pusatnya sains, teknologi, seni, dan manajemen.
Caramu sungguh hebat mengajarkan kami mahasiswa untuk menjadi "pelopor pembangunan". Kamu memperlihatkan kepada kami bagaimana hebatnya caramu menggunakan teknologi dan birokrasi untuk mendukung pembangunan. Dengan memampang besar-besaran di megatron perda kota bandung tentang zona merah, bahwa tidak boleh berdagang di kawasan zona merah. Ingin bertemu dengan pihak ITB adalah sebuah kemawahan tak terkira dari para pedagang kecil di depan sana, apalagi menumpang di ITB atau salman untuk berguyub, mana boleh. Kalau kamu perusahan besar walaupun bermasalah, baru boleh !. Terima kasih mengajarkan kami cara untuk mencapai ketertiban lewat teror halus dan pemangkasan people power.
Terima kasih mengajari kami bahwa Allah itu maha kaya, kita bisa saja mendapatkan uang dari banyak pintu.
Aku tahu, uang yang kita dapat dari pemerintah begitu terbatas. Batas atas UKT 10 juta yang relatif mahal dibandingkan kampus lain belumlah cukup untuk menjadikan cita-cita ITB sebagai world class university. Alat lab kita mahal-mahal, ini pun udah ketinggalan zaman banget lho kawan-kawan, ketinggalan 10-20 tahun katanya, layaknya museum.
Iyap, kita butuh uang kan ? karena UKT yang udah cukup mencekik gak mungkin naik lagi, kita harus cari dari sumber lain !
Harga sewa kantin saja yang dinaikkan, agar makanan yang masuk lebih sehat dan enak, untungnya pun lebih banyak.
Masih banyak cara lain, lelang saja nama gedung dengan nama-nama orang kaya di Indonesia !
Tapi itu sih belum cukup, untuk ambisi pembangunan kita, kita harus mencari investor berbagai pihak, dan muncullah satu gedung baru yang dibiayai freeport. Padahal ITB punya cita-cita sebagai pemimpin kemandirian teknologi bangsa, dengan cita-cita besar kemandirian bangsa. Ternyata menerima investasi dari korporasi yang sudah menggerogoti tanah papua adalah suatu sikap kita ya ? kalo begitu terima kasih atas pelajaran tentang kemandirian bangsa yang sudah kamu ajarkan.
Aku jadi bingung, kamu sempat bilang bahwa mahasiswa ITB itu punya nilai NKRIP, dengan N yang disebut sebagai Nasionalisme. Nasionalisme yang gimana yang kamu maksud dengan sikap ini ? setauku, nasionalisme yang diidamkan oleh founding father bangsa Indonesia adalah nasionalisme-masyarakat, sosio nasionalisme, bukan nasionalisme "ngelamun", bukan nasionalisme "melayang", tetapi ialah nasionalisme yang dengan dua-dua kakinya berdiri dalam masyarakat. Memang, maksudnya sosionasionalisme ialah memperbaiki keadaan-keadaan di dalam masyarakat itu, sehingga keadaaan yang kini pincang itu menjadi keadaan yang sempurna, tidak ada kaum yang tertindas, tidak ada kaum yang cilaka, tidak ada kaum yang papa-sengsara. Mungkin kamu ingin menyampaikan pesan, bahwa ya gapapalah kita ngambil manfaat dari korporat, dari pada duitnya buat yang lain.
Ternyata inilah sikap yang ingin kamu ajarkan kepadaku sebagai mahasiswa. Mahasiswa yang sedang belajar melihat kondisi sekitarnya, mengkritisi kondisi sekitarnya, untuk mengetahui tatanan masyarakat apa yang ideal di masa yang akan datang.
Terima kasih ITB
Selamat ulang tahun ITB yang ke-57
Semoga pendidikan kita semakin mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan
Sumber :
- Yudi latif "negara paripurna".
- http://www.itb.ac.id/news/4030.xhtml
- diskusi dengan pihak pkl dan rektorat dalam waktu yang berbeda. kalo ada salah informasi, silakan dikoreksi.
- Booklet peringatan dies natalis ke-57 ITB.
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalanya??
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibukota
Kikuk pulang ke daerahnya??
Apakah gunanya seseorang
Belajar filsafat,teknologi,ilmu kedokteran,atau apa saja.
Ketika ia pulang ke daerahnya,lalu berkata :
“disini aku merasa asing dan sepi”
- Penggalan Puisi WS Rendra, Seonggok Jagung
Selamat ulang tahun ITB!
Diumurmu yang ke 57 ini, kamu masih bertahan dengan Misimu yang begitu mulia. Misimu untuk menciptakan, berbagi, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. Dalam pidato Pak Kadarsjah suryadi, beliau menuturkan bahwa seharusnya ITB lebih banyak berkontribusi secara langsung terhadap pemberdayaan masyarakat. Semangat entrepreneurial university yang didengung-dengungkan pun adalah untuk menyelesaikan permasalahan riil yang ada di masyarakat, sungguh mulia misimu.
Terima kasih sudah mengajarkan kami banyak hal.
Terima kasih mengajarkan kami dalam memberikan perlakuan dalam menghadapi masyarakat sekitar kampus.
PKL ganesa dan dayang sumbi misalnya, Kita semua tahu bahwa urbanisasi adalah suatu kepastian dengan adanya ketimpangan antara kota besar dan daerah lainnya, akhirnya banyak orang Bandung yang harus bertahan, atau orang dari luar bandung yang datang mengadu nasib ke kota Bandung dan membuka lapak yang disebut oleh bapak-bapak kami sebagai "lapak parasit" PKL.
caramu sungguh hebat mengajarkan kami mahasiswa untuk menjadi "pelopor pembangunan". Kamu memperlihatkan kepada kami bagaimana hebatnya caramu mematikan usaha di dayang sumbi dengan tetap menutup gerbang belakang walaupun pembangunan telah usai. Alih-alih memberi tahu kami tujuan sebenarnya, kamu tetap berputar-putar dalam alasan bahwa akan ada penurunan tanah kalau diberikan beban berlebihan, tapi kok tak kunjung ada perbaikan di tunnel ? atau alasan lain bahwa ada proyek, proyek apa lagi ? ah aku lupa bahwa proyek di kampus kita semuanya pun bermasalah, padahal kampus kita adalah kampus pusatnya sains, teknologi, seni, dan manajemen.
Caramu sungguh hebat mengajarkan kami mahasiswa untuk menjadi "pelopor pembangunan". Kamu memperlihatkan kepada kami bagaimana hebatnya caramu menggunakan teknologi dan birokrasi untuk mendukung pembangunan. Dengan memampang besar-besaran di megatron perda kota bandung tentang zona merah, bahwa tidak boleh berdagang di kawasan zona merah. Ingin bertemu dengan pihak ITB adalah sebuah kemawahan tak terkira dari para pedagang kecil di depan sana, apalagi menumpang di ITB atau salman untuk berguyub, mana boleh. Kalau kamu perusahan besar walaupun bermasalah, baru boleh !. Terima kasih mengajarkan kami cara untuk mencapai ketertiban lewat teror halus dan pemangkasan people power.
Terima kasih mengajari kami bahwa Allah itu maha kaya, kita bisa saja mendapatkan uang dari banyak pintu.
Aku tahu, uang yang kita dapat dari pemerintah begitu terbatas. Batas atas UKT 10 juta yang relatif mahal dibandingkan kampus lain belumlah cukup untuk menjadikan cita-cita ITB sebagai world class university. Alat lab kita mahal-mahal, ini pun udah ketinggalan zaman banget lho kawan-kawan, ketinggalan 10-20 tahun katanya, layaknya museum.
Iyap, kita butuh uang kan ? karena UKT yang udah cukup mencekik gak mungkin naik lagi, kita harus cari dari sumber lain !
Harga sewa kantin saja yang dinaikkan, agar makanan yang masuk lebih sehat dan enak, untungnya pun lebih banyak.
Masih banyak cara lain, lelang saja nama gedung dengan nama-nama orang kaya di Indonesia !
Tapi itu sih belum cukup, untuk ambisi pembangunan kita, kita harus mencari investor berbagai pihak, dan muncullah satu gedung baru yang dibiayai freeport. Padahal ITB punya cita-cita sebagai pemimpin kemandirian teknologi bangsa, dengan cita-cita besar kemandirian bangsa. Ternyata menerima investasi dari korporasi yang sudah menggerogoti tanah papua adalah suatu sikap kita ya ? kalo begitu terima kasih atas pelajaran tentang kemandirian bangsa yang sudah kamu ajarkan.
Aku jadi bingung, kamu sempat bilang bahwa mahasiswa ITB itu punya nilai NKRIP, dengan N yang disebut sebagai Nasionalisme. Nasionalisme yang gimana yang kamu maksud dengan sikap ini ? setauku, nasionalisme yang diidamkan oleh founding father bangsa Indonesia adalah nasionalisme-masyarakat, sosio nasionalisme, bukan nasionalisme "ngelamun", bukan nasionalisme "melayang", tetapi ialah nasionalisme yang dengan dua-dua kakinya berdiri dalam masyarakat. Memang, maksudnya sosionasionalisme ialah memperbaiki keadaan-keadaan di dalam masyarakat itu, sehingga keadaaan yang kini pincang itu menjadi keadaan yang sempurna, tidak ada kaum yang tertindas, tidak ada kaum yang cilaka, tidak ada kaum yang papa-sengsara. Mungkin kamu ingin menyampaikan pesan, bahwa ya gapapalah kita ngambil manfaat dari korporat, dari pada duitnya buat yang lain.
Ternyata inilah sikap yang ingin kamu ajarkan kepadaku sebagai mahasiswa. Mahasiswa yang sedang belajar melihat kondisi sekitarnya, mengkritisi kondisi sekitarnya, untuk mengetahui tatanan masyarakat apa yang ideal di masa yang akan datang.
Terima kasih ITB
Selamat ulang tahun ITB yang ke-57
Semoga pendidikan kita semakin mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan
Sumber :
- Yudi latif "negara paripurna".
- http://www.itb.ac.id/news/4030.xhtml
- diskusi dengan pihak pkl dan rektorat dalam waktu yang berbeda. kalo ada salah informasi, silakan dikoreksi.
- Booklet peringatan dies natalis ke-57 ITB.