Batman : Forever After
10.16Assalamu'alaikum Semangat buat semuanya ! sebelum para pembaca(kalau ada) membaca post ini, Saya ingin memberi tahu bahwa ini bukanlah ...
10.16
Assalamu'alaikum
Semangat buat semuanya ! sebelum para pembaca(kalau ada) membaca post ini, Saya ingin memberi tahu bahwa ini bukanlah sebuah fanfiction ataupun ulasan tentang seri super hero Batman , tapi Batman disini digunakan sebagai simbol dan perumpamaan .
Sebenarnya apa yang membuat seorang Bruce Wayne jadi Super Hero yang dipanggil Batman ? kalau kita lihat Batman tidak punya kekuatan super seperti superman , spiderman , dan sebutlah super hero produksi Marvel atau DC lainnya karena itulah saya menjadikannya contoh. Adegan berjibaku Batman juga sangat biasa , hanya menampilkan martial arts yang gerakannya kaku karena keberatan jubah dan armor. Batman mempunyai perkakas canggih, lantas ia menjadi super hero? saya pikir James Bond akan lebih superior darinya . Namun, Batman mempunyai sesuatu yang disebut hati seorang pahlawan. Kalau pembaca sudah menonton The Dark Knight dan The Dark Knight Rises , maka akan terlihat bagaimana Batman mengorbankan citra dirinya untuk melindungi semangat dan harapan penduduk Gotham City. Ia telah berjuang mati-matian untuk melindungi Gotham City tetapi ia malah dibenci penduduk dan aparat Gotham City,bahkan ia tidak mendapatkan wanita yang dia cintai. Saya sangat ingat dengan sebuah quotes dari film Batman : Begins yang ditayangkan oleh Tizar Bijaksana (Pres. KM 11/12) .Di film itu, Batman berkata "it's not who i am underneath, but what i do that defines me" , begitulah para super hero , melakukan kebajikan tanpa mengharapkan popularitas tetapi hasil dari perbuatannya ia tahu pasti akan berbuah manis.
Sosok ini sangat dekat dengan para mentor di sekolah menengah. dan mereka pantas disebut sebagai super hero , kenapa ?
Banyak di antara para mentor yang sebenarnya bisa lebih populer dan aktif di kampus, tetapi kepeduliannya terhadap agama dan sekolah almamaternya dulu , membuat mereka kembali ke sekolah dan ikut sibuk mempersiapkan berbagai kegiatan maupun mengisi pengajian mingguan. Tetapi bukan itu saja , mereka bisa jadi mengisi 2 , 3, bahkan lebih jadwal dalam satu minggu untuk mengisi pengajian mingguan di sela-sela aktivitas kuliahnya. Inilah ke-superhero-an mentor yang pertama : sacrifice popularity for a greater good.
Bukan berarti berkontribusi di sekolah membuat para mentor populer disekolah. Bahkan sering terjadi kebalikannya , kehadirannya sering kali tidak disukai oleh aktivis yang masih menduduki bangku sekolah , munculah "hati-hati terdoktrin alumni", "alumni mah belakangnya partai", "alumni maunya begini begitu". Saya dulu pun pernah merasa sinis terhadap alumni seperti itu , tapi ketika saya pikir lagi , bisakah saya meluangkan waktu sebanyak itu untuk membantu agama dan almamater saya nanti ? ketika mereka ditanya kenapa mereka bisa maka jawaban mereka adalah "karena kalian lebih kami cintai daripada diri kami sendiri". Inilah ke-superhero-an mentor yang kedua : loving people around them rather than himself/herself
Dan akhirnya saya akan menjelaskan arti dari "forever after" , para mentor melakukan tugasnya dengan satu tujuan , ridho Allah ,dan dengan itu hadiah yang mereka harapkan hanyalah surga Allah.Ya, mereka mengejar kebahagiaan selama-lamanya yang biasanya kita dengar di dongeng sebelum tidur, tapi mereka mengejarnya dengan tindakan nyata. Inilah ke-superhero-an mentor yang ketiga yang membuat ia berbeda dengan super hero produksi amerika lainnya: Do it lillahi ta'ala
Maka seharusnya pembaca yang masih merasakan nikmatnya mentoring dan dibantu para superhero ini , dapat bersyukur dan mengapresiasi dengan cara masing-masing.
-Muhammad Mahardhika Zein
Mahasiswa yang hampir sudah tidak mungkin lagi menjadi "batman SMANSA"
Semangat buat semuanya ! sebelum para pembaca(kalau ada) membaca post ini, Saya ingin memberi tahu bahwa ini bukanlah sebuah fanfiction ataupun ulasan tentang seri super hero Batman , tapi Batman disini digunakan sebagai simbol dan perumpamaan .
Sebenarnya apa yang membuat seorang Bruce Wayne jadi Super Hero yang dipanggil Batman ? kalau kita lihat Batman tidak punya kekuatan super seperti superman , spiderman , dan sebutlah super hero produksi Marvel atau DC lainnya karena itulah saya menjadikannya contoh. Adegan berjibaku Batman juga sangat biasa , hanya menampilkan martial arts yang gerakannya kaku karena keberatan jubah dan armor. Batman mempunyai perkakas canggih, lantas ia menjadi super hero? saya pikir James Bond akan lebih superior darinya . Namun, Batman mempunyai sesuatu yang disebut hati seorang pahlawan. Kalau pembaca sudah menonton The Dark Knight dan The Dark Knight Rises , maka akan terlihat bagaimana Batman mengorbankan citra dirinya untuk melindungi semangat dan harapan penduduk Gotham City. Ia telah berjuang mati-matian untuk melindungi Gotham City tetapi ia malah dibenci penduduk dan aparat Gotham City,bahkan ia tidak mendapatkan wanita yang dia cintai. Saya sangat ingat dengan sebuah quotes dari film Batman : Begins yang ditayangkan oleh Tizar Bijaksana (Pres. KM 11/12) .Di film itu, Batman berkata "it's not who i am underneath, but what i do that defines me" , begitulah para super hero , melakukan kebajikan tanpa mengharapkan popularitas tetapi hasil dari perbuatannya ia tahu pasti akan berbuah manis.
Sosok ini sangat dekat dengan para mentor di sekolah menengah. dan mereka pantas disebut sebagai super hero , kenapa ?
Banyak di antara para mentor yang sebenarnya bisa lebih populer dan aktif di kampus, tetapi kepeduliannya terhadap agama dan sekolah almamaternya dulu , membuat mereka kembali ke sekolah dan ikut sibuk mempersiapkan berbagai kegiatan maupun mengisi pengajian mingguan. Tetapi bukan itu saja , mereka bisa jadi mengisi 2 , 3, bahkan lebih jadwal dalam satu minggu untuk mengisi pengajian mingguan di sela-sela aktivitas kuliahnya. Inilah ke-superhero-an mentor yang pertama : sacrifice popularity for a greater good.
Bukan berarti berkontribusi di sekolah membuat para mentor populer disekolah. Bahkan sering terjadi kebalikannya , kehadirannya sering kali tidak disukai oleh aktivis yang masih menduduki bangku sekolah , munculah "hati-hati terdoktrin alumni", "alumni mah belakangnya partai", "alumni maunya begini begitu". Saya dulu pun pernah merasa sinis terhadap alumni seperti itu , tapi ketika saya pikir lagi , bisakah saya meluangkan waktu sebanyak itu untuk membantu agama dan almamater saya nanti ? ketika mereka ditanya kenapa mereka bisa maka jawaban mereka adalah "karena kalian lebih kami cintai daripada diri kami sendiri". Inilah ke-superhero-an mentor yang kedua : loving people around them rather than himself/herself
Dan akhirnya saya akan menjelaskan arti dari "forever after" , para mentor melakukan tugasnya dengan satu tujuan , ridho Allah ,dan dengan itu hadiah yang mereka harapkan hanyalah surga Allah.Ya, mereka mengejar kebahagiaan selama-lamanya yang biasanya kita dengar di dongeng sebelum tidur, tapi mereka mengejarnya dengan tindakan nyata. Inilah ke-superhero-an mentor yang ketiga yang membuat ia berbeda dengan super hero produksi amerika lainnya: Do it lillahi ta'ala
Maka seharusnya pembaca yang masih merasakan nikmatnya mentoring dan dibantu para superhero ini , dapat bersyukur dan mengapresiasi dengan cara masing-masing.
-Muhammad Mahardhika Zein
Mahasiswa yang hampir sudah tidak mungkin lagi menjadi "batman SMANSA"