Saya -- Saksi paradoks karakter pemuda
07.30Kebetulan posting di hari terakhir di 2011 , sebenernya gak ngaruh banyak , tapi agaknya beberapa orang butuh moment untuk bangkit dan termotivasi kembali , termasuk saya .
Kali ini yang saya post adalah pengalaman-pengalaman saya yang didapat dari teman-teman yang saya temui , mulai dari pemuda-pemuda SMA dan se-derajat yang super mantap , sampai pemuda yang mungkin dalam pikirannya hanya ada kesenangan dan kesenangan . OH IYA ! untuk yang merasa tersindir atau tersanjung , mohon maaf :)
Paradoks sendiri itu sesuatu yang sangat berlawan , kalo bahasa beratnya , premis yang satu sama yang lain sangat berlawanan , misalnya : 1. Indonesia merupakan negara yang kaya 2. Penduduk Indonesia miskin.
agaknya mirip seperti ironi , tapi perbedaannya lebih sadis . Oke , cukup pelajaran bahasanya ,let's get to the topic
Mungkin banyak remaja yang berada di lingkungan yang kondusif akhlaqnya atau pun lingkungan yang "parah" kondisi akhlaqnya , tapi saya (dan mungkin banyak orang lainnya) , berada dikeduanya , saya punya teman-teman super, dan teman-teman yang berada di lingkungan kurang baik. Saya yakin , selalu ada yang baik dan ada yang buruk , hanya saja kali ini saya ingin memberikan gambaran kecil , seperti apa pemuda kita sekarang.
Pertama , teman-teman yang berada di lingkungan kurang baik
Saya merasa miris saat melihat isi handphone beberapa teman saya, tentu saja pornografi menjadi hal yang biasa untuk mereka , foto mesra dengan pasangannya di tempat sepi pun (cth : kebun, kamar, dll.) agaknya menjadi sesuatu yang mereka bangga mempertontonkannya , Wallahua'lam apa yang mereka lakukan setelah itu , na'udzubillah. Masalah lain yang sangat meresahkan adalah Tawuran . Tawuran adalah rutinitas setiap sore bagi beberapa pelajar, biasanya mereka bilang dengan bahasa "ngejalanin". Yang saya lihat dari gallery handphone teman saya adalah foto pelajar putih abu-abu memegang celurit , gear sepeda , dan memegangnya dengan wajah bangga , entah apa yang bisa dibanggakan dari hal itu. muncul pertanyaan dibenak saya , "berarti kalo gitu, banyak dong yang mati ? kalo mati , terus gimana ? " , terus teman saya jawab " kalau mati ya mati, abis selesai tempur baru diberesin mayatnya , kadang-kadang yang cewek juga mati " ,saya tertegun, hati bercampur aduk antara miris , sedih , dan kesal sama diri sendiri karena tidak sadar , kalau disekitar kita ,banyak pemuda/i yang nyawanya hilang karena mempertahankan gengsi nama sekolah di belantika dunia tawuran, yap benar ! meninggal karena GENGSI ! . Belum lagi teman saya yang masih SMA ,tapi sudah menjadi pengedar ganja . Saya tidak bisa menyalahkan teman-teman saya , karena pengaruh lingkungan itu ibarat sebuah bus , jika kotor maka kita bisa seenaknya buang sampah , jika bersih maka kita tidak berani buang sampah , dan teman saya membuang sampah di bus yang kotor .
Kita , yang bisa dapat kesempatan untuk menempati lingkungan yang kondusif harusnya bersyukur tidak harus berjibaku dengan bobroknya lingkungan , dan bisa berkumpul dengan orang yang punya mimpi besar , punya tujuan hidup . Sehingga memanfaatkan kesempatan yang kita punyai untuk jadi yang terbaik , dan memberikan yang terbaik untuk sekitar kita.
Kedua. The supeer guys !
yang ini saya menemukannya lebih banyaak.
Mulai dari yang saya temui di sekolah. Di SMAN 1 Depok , terlalu banyak kalau saya ceritakan , tapi yang benar-benar saya kenal adalah Rohis dan MPK/OSIS , untuk MPK/OSIS nnti ada posting sendiri . di ROHIS , dimana saya mengenal orang-orang soleh (bukan jaminan) , yang membuat hati saya tenang di tengah-tengah kesibukan SMANSA , Ukhuwah luar biasa dan semangat untuk berdakwah dari para personilnya sangat menginspirasi.
Saya juga bertemu teman-teman sederhana di SMK Farmasi dan Master, mereka orang-orang baik , yang punya karakter ramah bangsa Indonesia, beberapa dari mereka bahkan punya mimpi-mimpi besar yang tidak dimiliki siswa-siswi SMA pada umumnya.
OKE ,lanjut ke teman-teman perwakilan Indonesia di Deklarator 99, bayangkan saja , 99 inisiator mengalami pengalaman unik bersama-sama selama 7 hari yang mengikat komitmen kita untuk bersama-sama meniti langkah menuju transformasi peradaban Indonesia. Mereka muda , dan mereka Memimpin (tweetnya anies baswedan sehabis mengisi pelatihan itu) . Mereka bukan pemimpin biasa , bagaimana tidak , ada ketua OSIS yang merupakan tim Ekonomi dari sekolahnya , selain itu , ada ketua OSIS yang menjabat juga sebagai Ketua PASKIBRA , ada juga yang meraih beasiswa full di SMA , ada juga yang memenangkan banyak lomba untuk datang ke pelatihan , namun yang sangat disayangkan , banyak yang pacaran .
tapi yang paling membuat saya heran adalah pemimpin dari 99 deklarator itu, bayangkan saja , seorang siswa SMA Malang bolak-balik ke Jakarta untuk mengurus FON dengan audiensi ke Kemendiknas , Kemenpora . Wakilnya dari Padang juga ke Jakarta untuk memperingati hari guru. Mobilitas luar biasa dari para pemuda SMA ini. mereka(para Deklarator) yang seringkali membuat saya bertanya "kemana aja selama ini?"
Ketiga. kalau ingin terhindar dari lingkungan buruk dan membuka wawasan ,ikutilah tarbiyah , dimana kita punya teman-teman dengan satu paham dan satu tujuan . yang tentunya membawa kita ke arah yang lebih positif , Murabbi yang sudah seperti abang sendiri , seringkali memberikan wawasan dan nasihat yang sangat inspiratif. Saya sangat menganjurkan Tarbiyah masuk ke prioritas teman-teman yang ingin pergaulannya terjaga , walaupun tidak menjamin, tapi itu merupakan SARANA.
Post ini saya tujukan untuk semua Anak bangsa , agar sadar bahwa Banyak teman dan sahabat kita , yang tidak mengerti tujuan hidup , tidak punya visi belajar , dan menjadi objek bagi kita yang cukup sadar akan tujuan hidup. dan di sisi lain ,untuk membuat sadar bahwa masih banyak juga pemuda hebat yang peduli bangsanya , dan menjadi contoh bagi kita untuk memecut diri supaya bisa jadi lebih baik lagi , dan memberikan kontribusi terbaik bagi agama ,khusunya Islam dan bangsa kita , Indonesia.
Sukses Selalu !
Saya - Saksi Paradoks karakter pemuda
0 komentar